ketika anak itu sudah mampu berinteraksi ( usia dini ) pendidikan pun masih sangat diperlukan karena pada masa inilah masa – masa keemasan anak atau yg biasa dikenal dengan sebutan Golden Age (masa emas). Mengapa disebut dengan masa emas?. Itu karena pada masa inilah anak itu sudah mampu berinteraksi dengan sesama, aktif dan energik, dan memiliki rasa keingintahuan yg sangat kuat, selain itu pada masa ini anak sangat bergairah dalam belajar dan banyak belajar dari pengalaman yg ia lihat dan rasakan. Pada masa ini juga anak rawan menerima hal – hal yg kurang pantas, banyak sekali contoh baik itu di tv maupun media masa yg menyebutkan anak balita ada yg sudah bisa berkata jorok, merokok, ataupun bersifat keras. Sebenarnya anak itu tidak tau apa itu benar maupun salah dan itu bukan karena anak itu sendiri tapi dari lingkungannya yg mendukung anak itu untuk berbuat itu. Sekalilagi perlu diIngat pada masa usia dini ini anak mampu meniru semua tingkah laku orang – orang disekitarnya, Disinilah peran orang tua dan keluarga sebagai pusat pendidikan pertama bagi anak. Selayaknya orang tua lebih peka terhadap perkembangan anak dan terus memberi sugesti – sugesti yg bersifat positive terhadap anak.
Dari pengertian diatas orang tua sebagai pemberi dan pengawas dalam perkembangan anak semestinya terus berupaya memfasilitasi perkembangan anak di usia dini. Dan inilah cara membimbing atau memfasilitasi perkembangan potensi anak secara optimal.
1. Aspek Motoric ( mengembangkan pemahaman dan sikap positif terhadap kondisi fisiknya, mengembangkan kebiasaan untuk memelihara kesehatan dan kebersihan, menyediakan sarana untuk bermain atau tempat anak berkreasi )
2. Aspek Intelektual ( melatih anak berfikir sebab akibat, membiasakan anak berani mengungkapkan ide/gagasan atau mengajukan pertanyaan, melatih problem solving, mendorong kemandirian anak untuk melakukan tugasnya sendiri, mengembangkan potensi imajinatif/ daya cipta anak, mengadakan progam – progam yg memberikan kesempatan kepada anak untuk berkompetisi dengan sehat, mengenalkan perkembangan teknologi tetapi tetap dengan pengawasan orang tua )
3. Aspek Emosi ( menciptakan suasana emosional yg kondusif (ramah dan kasih sayang), membicarakan tentang cara menyalurkan keinginan tanpa mengganggu perasaan orang lain, menghormati pribadi anak, memberi penghargaan terhadap anak ketika melakukan tindakan terpuji, mengembangkan sikap positive, mengembangkan sikap dan kebiasaan saling menghargai dengan temannya ).
4. Aspek Sosial ( menyusun tata tertib, mengembangkan sikap dan kebiasaan mematuhi tata tertib, mengembangkan sikap dan kebiasaan untuk saling hormati, menolong, dan menjalin persahabatan )
3. Aspek Emosi ( menciptakan suasana emosional yg kondusif (ramah dan kasih sayang), membicarakan tentang cara menyalurkan keinginan tanpa mengganggu perasaan orang lain, menghormati pribadi anak, memberi penghargaan terhadap anak ketika melakukan tindakan terpuji, mengembangkan sikap positive, mengembangkan sikap dan kebiasaan saling menghargai dengan temannya ).
4. Aspek Sosial ( menyusun tata tertib, mengembangkan sikap dan kebiasaan mematuhi tata tertib, mengembangkan sikap dan kebiasaan untuk saling hormati, menolong, dan menjalin persahabatan )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar